Ego Tak Bisa Ditentang

 aku lelah dan kau pun lelah
takusah dipungkiri lagi
bahasa kita sama karena memang sudah begitu adanya
hanya gengsi sebagai ciri khasmu yang selalu menutupnutupi

ah sudahlah aku takkan marah
aku merajut dan mengurainya hingga kusut
aku ingin berpuisi saja meski ujungnya tidak puitis
namun aku yakin tidak akan sampai nanti
engkau sudah tahu meski takharus kuberi tahu

aku hanya ingin merasakan jantungku
berdetakdetak kencang ketika kau rindukan
aku hanya ingin pengakuan

jantungmu terus berdering nyaring

kala nafasku juga nafasmu

mimpi kita sama ego takbisa ditentang
lalu tinggalkan saja
bila kau percaya aku
jalan kebaikan itu selalu ada
di antara sisi yang terburuk sekalipun menurutmu
tapi kita takakan bisa terus berlelah selelah lelahnya
karena hidup pun ingin kepastian

ANYWHERE, 20 Agustus 2015.

======================

M. Sakdillah (author, director, and culture activities)

Categories: Sastra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *