
Kedigdayaan Clifford Geertz (1926-2006) di dalam memetakan kebudayaan Jawa sangat membekas. Hasil penelitiannya di Mojokuto, Pare, Kediri, selalu menjadi rujukan ahli-ahli budaya nasional dan para analis politik. Santri, abangan, dan priyayi. Trikotomi masyarakat Jawa yang lazim dan menjadi pembeda sehingga membuat garis-garis diametral, bahkan mengeras pada konflik sosial.
Menjadi Identitas
Santri, abangan, dan priyayi di kemudian hari menjadi identitas yang saling meneguhkan. Ada posisi yang tidak bisa menerima nilai tawar. Masing-masing saling membatasi diri. Kalangan santri akan meneguhkan identitas mereka pada keseragaman hukum. Karena, sudut pandang formal yang terbangun adalah hukum. Agama bisa diseragamkan dengan norma-norma hukum, meskipun pada prakteknya tidak demikian. Dalam hubungan sosial, kaum santri melakukan kegiatan-kegiatan tidak saja pada sektor agama, melainkan juga seni, budaya, bahkan politik.

foto koleksi Academic Prize 1992, Clifford GEERTZ | Laureates | Fukuoka Prize
fukuoka-prize.org gayatrimedia.co.id
Cara Beragama Manusia Jawa
Masyarakat kelas yang menjadi produk dan konstruksi berpikir masyarakat modern.
