Merupakan kebanggaan dapat menghadirkan tulisan-tulisan dan visualisasi produk-produk peradaban Nusantara yang masih tersisa dan terus terpelihara dari generasi ke generasi, meskipun mengalami penambahan-penambahan maupun pengurangan-pengurangan.
Merupakan kebanggaan, tugas mulia memelihara peradaban ini menjadi bagian dari kerja-kerja kami dan relasi-relasi yang saling bahu membahu untuk menjadikannya tonggak masa depan.
Merupakan kebanggaan, pengabdian tiada henti ini menjadi spirit dan semangat generasi muda dalam menghayati dan mendalami ragam bentuk-bentuk: manusia, suku, sejarah, dan kehidupan sosial mereka.
Merupakan kebanggaan, sumbangsih dan partisipasi dari semua pihak yang telah dipercayakan kepada kami.
Gayatri Mitra Kreasi merupakan media, lembaga, pelayan, dan pengabdian pada masyarakat di bidang ekonomi, sosial, agama, seni, tradisi, sastra, industri-industri kreatif, pemasaran hasil usaha, dan budaya secara umum.
Usaha-usaha:
– Pelatihan dan sekolah masyarakat di bidang literasi, sejarah, seni, tradisi, dan budaya
– Penelitian dan kajian masyarakat sejarah, seni, tradisi, industri, ekonomi, dan budaya
– Pendampingan masyarakat di bidang sejarah, seni, dan budaya
– Produksi-produksi ekonomi kreatif
– Kerjasama antar lembaga/organisasi
MANAGER IN CHIEF
M. Sakdillah.
gayatrimedia.co.id
REKAM JEJAK
Mendirikan kelompok kajian wacana Al-Quran, Lembaga Studi Al-Quran di Yogyakarta (1999-2004) dan penerbitan buku eLSAQ press (2004); Pengurus GP Ansor Kota Lubuklinggau (2008-2013); relawan Wahana Bumi Hijau (WBH) Palembang—pendampingan untuk masyarakat suku terpencil (2012); Pengasuh Pondok Pesantren Al-Furqon Lubuklinggau, Divisi Sastra LESBUMI PBNU. Aktif menulis artikel dan buku-buku wacana keagamaan dan kepesantrenan. Juga, menulis karya-karya sastra dan pembuatan film.
KARYA-KARYA DAN KEGIATAN
Peserta aktif Borobudur Writers and Cultural Festival (2012, 2013, 2015, 2016, dan 2017)—sebuah event seminar sastra sejarah dan apresiasi budaya yang dipimpin oleh Romo Mudji Sutrisno dkk.; Ekspedisi Islam Nusantara (2016); menyelenggarakan kegiatan Batu International Islamic and Tourism (2016); Orasi Budaya: Pelatihan Jusnalistik dan Videografi Trenggalek (2017); serta script writer pada film dokumenter, Hadratussyekh KHM Hasyim Asy’ari, Jejak Juang Sang Rais Akbar (2017), Sejarah Kementerian Agama R.I. (2018), sutradara film dokumenter: Jejak-jejak Cak Durasim, Menghidupkan Sosok yang Mati (2018).
Mengedit novel dan buku: Umang (2009), Saung Naga (2010), Tuah (2010), Puyang Keramat (2010), Babad Sriwjaya (2012), Konsep Wahyu Muhammad Syahrur (2003), Mazhab NU Mazhab Kritis (2015).
Menulis novel Bumi Sriwijaya (2010), Karamah (belum terbit), Victoria Park (belum terbit), dan menulis buku NU Muda Menanam Benih di Lahan Subur (belum terbit), dan novel Jonggrang, Genggam Kuasa Tahta Asmara (belum terbit) Kumpulan Puisi Secawan Rindu (2015), Jakalodra dari Gunung Kumitir: Keranda Mayat Panembahan Sasrabahu, sebuah cerita bersambung di majalah Tebuireng.